Mengenal Apa Itu Site Plan Rumah, Mulai dari Fungsi hingga Pengaturannya

Dalam dunia konstruksi dan properti, site plan rumah merupakan langkah awal yang sangat krusial dalam perencanaan konstruksi bangunan. Karena dokumen ini menggambarkan secara keseluruhan bagaimana sebuah rumah akan ditempatkan di atas lahan yang tersedia. 

Dalam dokumen ini, berbagai elemen penting seperti orientasi bangunan, batas tanah, akses jalan, dan sistem drainase, serta elemen lainnya ditentukan secara detail dan cermat. Peran site plan rumah sendiri bukan hanya sekedar sebagai acuan teknis. 

Namun, juga sebagai landasan untuk memastikan bahwa setiap aspek pembangunan berjalan dengan rapi dan sesuai tata ruang yang berlaku. Oleh karena itu, perencanaan site plan harus dilakukan dengan baik dan matang, agar sebuah lahan dapat dimanfaatkan secara lebih optimal dan terstruktur.

Apa itu Site Plan Rumah?

Contoh site plan rumah, Sumber: getasiteplan.com
Contoh site plan rumah, Sumber: getasiteplan.com

Seperti yang sudah dijelaskan, site plan adalah peta atau gambar dua dimensi yang di dalamnya menunjukkan bagaimana sebuah rumah akan ditempatkan di atas lahan. Atau, bisa juga diartikan sebagai gambar yang menunjukkan bagaimana suatu lahan akan digunakan dalam proyek pembangunan rumah. 

Di dalam site plan umumnya mencakup posisi bangunan/rumah, ruang terbuka hijau, akses jalanan, fasilitas umum, sampai sistem drainase. Di mana hal ini harus disajikan secara detail. Site plan yang baik harus mempertimbangkan aspek keberlanjutan, kenyamanan, dan estetika. 

Sehingga, dapat memaksimalkan lahan dan juga mampu menciptakan lingkungan yang berkualitas untuk penggunanya. Karena alasan itulah, site plan rumah menjadi pegangan penting dalam proyek konstruksi bangunan baik untuk pengembang, kontraktor, maupun arsitek.

Fungsi Site Plan Rumah

Proyek pembangunan rumah, Sumber: pexels.com
Proyek pembangunan rumah, Sumber: pexels.com

Dibuatnya site plan rumah bukan tanpa alasan pasti. Dalam suatu proyek pembangunan, site plan memiliki beberapa fungsi utama, di antaranya sebagai berikut: 

1. Menggambarkan Tata Letak Keseluruhan Proyek

Site plan rumah berfungsi sebagai peta visual yang menunjukkan secara menyeluruh letak elemen penting dalam proyek seperti posisi bangunan, fasilitas, sampai ruang terbuka. Dengan adanya site plan, penataan area bangunan menjadi lebih terarah dan pembangunan menjadi lebih efisien. 

2. Sebagai Perencanaan Tata Ruang

Pada sebuah rumah, site plan berfungsi untuk mengatur tata ruang atau pembagian ruang secara efisien mulai dari ruang tamu, ruang keluarga, kamar tidur, sampai area taman yang ingin dibuat. Perencanaan yang tepat dapat membuat ruangan menjadi lebih lega, tertata, dan sesuai kebutuhan. 

3. Merencanakan Aksesibilitas dan Mobilitas

Site plan rumah berfungsi untuk membantu merancang akses masuk utama, jalan setapak, maupun area parkir agar penghuni rumah dapat bergerak dan keluar masuk secara bebas dan tanpa hambatan. Perencanaan ini sangat penting untuk menciptakan rumah yang nyaman diakses dan mendukung mobilitas sehari-hari.

4. Pengelompokkan dan Pengaturan Area

Site plan membantu untuk mengelompokkan area berdasarkan fungsi. Seperti memisahkan area utama, taman, dan carport. Dengan pengelompokkan dan pengaturan area semacam ini, rumah menjadi lebih tertata. Karena setiap aktivitas mempunyai ruang yang sesuai baik untuk kebutuhan pribadi maupun bersama.

5. Media Komunikasi dengan Pihak Terkait

Sebagai dokumen visual, site plan berfungsi menjadi media komunikasi dengan pihak terkait seperti kontraktor, arsitek, termasuk calon penghuninya. Dokumen ini mampu membantu setiap pihak untuk memahami rencana proyek yang akan dijalankan. Sehingga, semua elemen sejalan dengan tujuannya.

6. Berfungsi Sebagai Perencanaan Lanskap

Site plan rumah juga berfungsi sebagai perencanaan lanskap, yang dalam hal ini adalah penempatan area hijau pada rumah guna mempercantik dan menambah kenyamanan. Perencanaan lanskap yang baik akan menciptakan area yang sejuk. Selain itu, juga bisa dijadikan sebagai area untuk berkumpul atau sekedar santai. 

7. Site Plan untuk Drainase 

Dalam site plan, informasi seputar saluran air dan drainase juga turut dimasukkan ke dalamnya. Informasi ini mencakup jalur drainase dan area resapan air. Pengaturan sistem drainase ini sangat penting karena dapat berfungsi untuk menjaga kualitas tanah, mencegah genangan air, bahkan untuk mencegah banjir.

8. Sebagai Persyaratan Perizinan

Terakhir, site plan juga berperan sebagai salah satu dokumen penting dalam mengajukan persyaratan perizinan pembangunan, seperti PBG (Persetujuan Bangunan Gedung). Jika site plan yang dibuat sesuai regulasi yang berlaku, proses perizinan pun akan lebih mudah.

Bagaimana Cara Pengaturan Site Plan?

Cara membuat site plan, Sumber: pexels.com
Cara membuat site plan, Sumber: pexels.com

Pengaturan atau cara membuat site plan tidak bisa dilakukan secara sembarangan dan asal-asalan. Membuat site plan perlu melibatkan beberapa tahapan dan perencanaan yang detail. Berikut ini adalah pengaturan/cara membuat site plan secara umum, meliputi: 

1. Pemilihan Lokasi

Pemilihan lokasi ini menjadi tahapan awal yang sangat penting, karena akan mempengaruhi desain site plan secara keseluruhan. Dalam memilih lokasi, terdapat berbagai faktor yang harus dipertimbangkan, mulai dari kondisi lingkungan, topografi, aksesibilitas, sampai regulasi zona setempat. 

Apabila pemilihan lokasi tepat, maka fungsi proyek dan proses perencanaan selanjutnya dapat berjalan dengan lebih mudah. Di samping itu, pemilihan lokasi pembangunan juga harus disesuaikan dengan Rencana Tata ruang Wilayah (RTRW) setempat.

2. Persiapan Perencanaan

Tahap ini adalah tahapan pengumpulan informasi yang dibutuhkan untuk mengetahui batasan dan potensi lahan, agar lahan dapat dirancang secara optimal.  Pengumpulan informasi ini mencakup pengukuran luas area, analisis topografi, kondisi iklim, dan syarat regulasi setempat. 

Kemudian, data yang sudah terkumpul akan dijadikan sebagai dasar atau pedoman untuk perencanaan sistem drainase, akses, tata ruang, dan elemen lainnya.

3. Perencanaan Kavling

Perencanaan kavling adalah langkah menyusun pembagian lahan menjadi beberapa bagian, misalnya untuk area komersial, hunian, maupun fasilitas umum. Setiap bagian dipetakan sesuai dengan aturan tata ruang. 

Pada tahapan perencanaan kavling ini juga memastikan bahwa setiap kavling memiliki aksesibilitas yang baik dan sesuai rencana tata ruang yang ditentukan.

4. Perancangan Site Plan

Pada tahap perancangan site plan ini, pengembang mulai mengatur pembagian lahan untuk berbagai fungsi, seperti bangunan utama, ruang terbuka hijau, dan area sirkulasi. Hal ini perlu dilakukan agar lahan digunakan secara optimal tanpa melebihi batas yang telah diizinkan.

5. Pengesahan Site Plan

Terakhir ada pengesahan site plan yang dilakukan setelah site plan dirancang. Tahap ini merupakan pengajuan untuk mendapatkan persetujuan dari dinas terkait atau pemerintah setempat. Pada tahap pengesahan, dokumen site plan yang sudah sesuai diajukan bersama dokumen pendukung lainnya. 

Persetujuan dan pengesahan dari dinas terkait sangat dibutuhkan guna memastikan bahwa site plan yang dibuat telah sesuai dengan regulasi dan dapat direalisasikan. 

Site plan rumah bukan hanya sekedar dokumen pelengkap dalam pembangunan. Melainkan, menjadi pondasi awal untuk menentukan kelancaran proyek. Dengan rencana yang matang, site plan mampu memberikan gambaran menyeluruh mengenai penggunaan lahan secara tepat.

Nah, bagi Anda yang ingin membangun rumah atau properti lainnya dengan rencana yang jelas, bekerja sama dengan pihak profesional adalah langkah cerdas. Dalam hal ini, perusahaan konstruksi di Jakarta Pusat dapat dijadikan sebagai mitra terpercaya. Kami adalah solusi tepat untuk mewujudkan pembangunan yang efisien!

Bagikan ke sosial media Anda :