Ketika mendalami bidang penjualan properti, Anda kerap menemukan berbagai profesi di dalamnya. muali dari agen, sales sampai broker properti. Sepintas kerja mereka kelihatan sama, yakni menjual properti kepada konsumen.
Apabila semuanya bekerja untuk hal yang sama, lalu kenapa ketiga istilah tersebut disebut dengan nama yang berbeda? Apa perbedaan agen dan broker? Lalu apa pula bedanya mereka dengan sales properti? Untuk itu, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Apa itu Broker Properti?
Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah broker merupakan seseorang yang mempunyai peran sebagai perantara antara penjual dan pembeli properti. Selain itu, broker juga disebut dengan makelar dan calo atau biong.
Dulu cara kerja broker sangat identik dengan makelar yang bersifat tradisional serta tidak terstruktur. Namun, seiring berjalannyua waktu, sekarang ini broker bisa berbentuk suatu lembaga atau perusahaan di bawah payung hukum dan lebih profesional.
Singkatnya, broker properti merupakan seorang profesional yang bertugas untuk mengurus dan mempromosikan properti yang dibutuhkan developer sebagai pihak pertama. Itulah pengertian singkat broker properti.
Tugas Broker Properti
Sebagaimana yang telah dibahas di awal, bahwa tugas dari broker ini adalah untuk mengurus dan mempromosikan properti pada calon konsumen. Oleh karenanya, untuk menjadi broker yang handal membutuhkan keterampilan di bidang pemasaran, terlebih dalam bernegosiasi.

Secara umum, broker juga telah diberikan pembekalan sebelumnya mengenai bagaimana cara menganalisis kebutuhan serta daya beli target konsumen, sehingga dapat mempengaruhi klien untuk membeli properti dengan harga yang sesuai dengan target.
Agar lebih meyakinkan lagi, hal lain yang perlu Anda lakukan selaku seorang broker properti adalah selalu up to date dengan informasi terkini, misalnya harga, hipotek, kondisi pasar, peraturan dan undang undang berikut syarat lainnya.
Perbedaan Agen, Sales dan Broker Properti
Walaupun sering dianggap sama oleh kebanyakan orang, namun faktanya broker, agen dan sales properti berbeda. Apabila dilihat dari pengertiannya, agen adalah perantara berbentuk perorangan atau di bawah naungan perusahaan yang mengupayakan terjadinya transaksi pembelian properti.
Tugas dari agen properti berkutat pada hal hal teknis atau administrative seperti mengelola listing nama pembeli atau penjual properti, menyiapkan kontrak kerja sama, mengadakan pertemuan antara penjual dan pembeli sampai terjadinya transaksi antara keduanya.
Seiring waktu, kini broker dan agen properti berada di posisi yang sama. Pada asosiasi properti pun sama sama menggunakan nama asosiasi broker dan merupakan pihak dari luar perusahaan properti.
Sedangkan sales properti merupakan bagian internal dari perusahaan properti yang memang mempunyai tugas menjual produk mereka kepada konsumen. Sales adalah pegawai yang mendapat gaji tetap dari perusahaan properti atau pengembang properti. Baik laku maupun tidak laku, sales tetap mendapatkan gaji bulanan.
Apabila sales melakukan penjualan dengan sukses, umumnya mereka akan mendapatkan bonus tambahan. Selain itu, berbeda dengan agen dan broker, sales properti tidak membutuhkan sertifikasi properti dan asosiasi profesi.

Fee Broker Properti
Dengan beban tugas yang rumit dan harus standby setiap saat, tentunya fee atau komisi dari broker properti sebanding dengan beban kerjanya. Hal itu juga telah diatur dalam Permendag No 51 tahun 2017 tentang perusahaan perantara perdagangan properti sebanyak 2 hingga 5 persen dari nilai transaksi jual beli dan 5 sampai 8 persen untuk sewa menyewa properti.
Salah satu cara untuk menjadi broker yang sukses adalah dengan menguasai keterampilan dalam promosi dan negosiasi. Mempunyai pengalaman kerja sebagai seorang broker, pengetahuan berkenaan dunia properti seperti tipe rumah di Indonesia. Komunikasi dan rekam jejak yang baik juga menjadi nilai tersendiri bagi Anda.
Oleh karena itu, apabila Anda tertarik, Anda bisa memulai dari mendalami pengetahuan seputar dunia properti atau real estate dan senantiasa melatih kemampuan komunikasi terutama dalam hal negosiasi, itu saja. Bahkan, latar belakang pendidikan tidak menjadi jaminan bagi Anda jika tidak menguasai dua skill dasar ini.
Tips Memilih Broker Properti
Memutuskan untuk membeli atau tidak membeli properti membutuhkan pertimbangan yang dalam. Maka dari itu, memilih broker properti tidak boleh dilakukan dengan asal asalan. Berikut ini beberapa tips yang bisa dijadikan panduan dalam memilihnya.
1. Cek Data Secara Online
Biasanya broker profesional sudah terdaftar pada situs website perusahaan properti terkenal. Dari website itulah Anda bisa mendapatkan data dan informasi berkenaan dengan reputasi, rekam jejak, lisensi, sampai reward yang pernah didapatkan.

2. Mengajukan Beberapa Pertanyaan
Supaya lebih percaya pada broker yang Anda pilih, Anda bisa mengajukan beberapa pertanyaan sederhana namun spesifik, seperti strategi, riwayat transaksi yang berhasil diraih, hingga pengalaman apa saja yang sudah mereka lalui selama berkecimpung di dunia properti.
3. Meminta Referensi dari Konsumen Sebelumnya.
Selain mewawancarai langsung broker yang bersangkutan, Anda bisa saja meminta referensi atau testimoni dari konsumen sebelumnya. Anda bisa bertanya mengenai kinerja dari broker, kemampuan negosiasinya, rentang waktu sampai terjadi transaksi dan pertanyaan yang diperlukan lainnya.
Di atas adalah informasi seputar mengenal broker yang tidak boleh Anda lewatkan, khususnya jika Anda sedang bergelut dalam dunia bisnis satu ini. Sampai di sini kami rasa Anda sudah paham perbedaan dari ketiga istilah di atas.
Untuk melengkapi wawasan Anda tentang dunia properti, Anda bisa mengunjungi website resmi kami. Di sana Anda akan mendapatkan banyak artikel informatif lainnya, misalnya saja artikel dengan tema tips penataan kamar mandi pribadi yang nyaman berikut ini.