8 Karakteristik Bangunan High Rise Building yang Perlu Diketahui

Anda sepertinya sudah tidak asing lagi dengan bangunan bertingkat bukan? Terlebih lagi jika Anda tinggal pada kawasan perkotaan seperti Jakarta. Meskipun begitu, ternyata bangunan bertingkat juga punya kualifikasi sendiri-sendiri. Diantaranya adalah bangunan high rise building dan mid-rise.

Meskipun sama-sama bertingkat, kedua bangunan tersebut tentunya berbeda. Bahkan banyak pihak belum paham dan menggapnya sama. High rise building adalah bangunan bertingkat dengan jumlah lantai lebih dari 6 lantai. Sedangkan mid rise sendiri merupakan bagunan bertingkat tipe rendah paling hanya terdiri dari 2 hingga 5 lantai saja.

Selain perbedaan tersebut, Anda bisa lebih memahami high rise building melalui karakteristiknya. Ada beberapa karakter yang membedakannya dari pada  bangunan tinggi bertingkat lainnya. Langsung saja berikut ada beberapa penjelasan terkait pengertian high rise building dan karakteristiknya. 

Apa Itu High Rise Building? 

Definisi Bangunan High Rise Building, Sumber: theguardian.com
Definisi Bangunan High Rise Building, Sumber: theguardian.com

High rise building adalah bangunan tinggi bertingkat yang memiliki desain praktis. Biasanya dibuat dengan rangka berstruktur baja serta berselubung eksterior kaca. Mulai pertengahan abad ke 20, jenis bangunan ini sudah jadi fitur lanskap standar dari arsitektur yang ada di dunia.

Ada banyak faktor penting yang harus diperhatikan dari bangunan high rise building. Diantaranya adalah bangunan yang dapat menahan gaya lateral karena angin ataupun potensi gempa. Sehingga sebagian besar rangkanya terbuat dari beton atau baja.

Bangunan seperti ini biasa dihuni banyak orang. Jadi dalam pengaplikasiannya harus menyediakan standar keselamatan jiwa. Seperti pencegahan kebakaran, sarana jalan keluar yang memadai, dan lainnya. Meskipun awalnya komersil, kini bangunan ini banyak dialihfungsikan untuk berbagai jenis keperluan yakni kantor, retail, dan lainnya. 

Karakteristik Bangunan High Rise Building yang Jarang Diketahui

Seiring berjalannya waktu, bangunan dan gedung-gedung tinggi terus mengalami transformasi dan pengembangan. Bahkan beberapa gaya gedung internasional kini menggunakan struktur bangunan tinggi dari kaca, beton, dan juga baja. 

Selain itu, ada beberapa karakteristik lain yang menunjukkan ciri dari bangunan high rise building. Berikut beberapa di antaranya:

1. Ketinggian Bangunan

Ketinggian bangunan pada high rise building, Sumber: wired.co.uk
Ketinggian bangunan pada high rise building, Sumber: wired.co.uk

Karakteristik pertama bisa dilihat dari tinggi bangunannya. Bangunan ini dianggap memiliki struktur yang memanjang lebih tinggi dibandingkan jangkauan maksimal dari peralatan pemadam kebakaran. Ketinggiannya pun juga bervariasi, mulai dari 23 meter hingga 30 meter.

2. Luas Lantai

Bangunan high rise harus memiliki luas lantai 750 m² dan maksimal 1500 m². Luas lantai tersebut tentunya cukup besar untuk menunjang penampilan dari gedung yang sangat tinggi. Selain itu gedung bertingkat biasanya berada di perkotaan, sehingga lahan kosong akan sangat terbatas.

Dengan begitu, harus ada batasan maksimum untuk luas lantai sebelum bangunan itu didirikan. Pihak pengembang atau jasa konstruksi juga perlu mempertimbangkan nilai estetika agar bangunan tinggi terlihat menarik meskipun berada pada luas tanah yang terbatas.

3. Struktur Bangunan yang Digunakan

Bangunan dengan ketinggian yang mencapai 21 meter setidaknya akan terdiri dari 21 hingga 29 lantai. Dalam proses pembuatannya, ada berbagai macam struktur yang digunakan untuk menghasilkan gedung bertingkat tinggi.

Tujuan penggunaan berbagai macam struktur tersebut adalah supaya bangunan bisa membagi beban. Sehingga apabila terjadi gempa, struktur bangunan tetap bisa menahannya. 

Contohnya adalah struktur rangka kaku, balok, serta kolom yang mana dibangun menggunakan konsep monolitik. Struktur desain bangunan tinggi seperti ini bertujuan untuk menahan beban ketika terjadi gempa. 

4. Ciri Khas

Gedung bentuk vertikal, Sumber: nytimes.com
Gedung bentuk vertikal, Sumber: nytimes.com

Salah satu ciri khas dari bangun tinggi adalah bentuknya yang vertikal. Dengan kata lain bangunan akan dibangun lurus ke arah atas. Jadi meskipun terdapat berbagai macam desain yang bisa diaplikasikan, bangunan high rise tetap dibangun tinggi ke atas secara vertikal.

5. Antisipasi dari Angin dan Gempa

Bangunan tinggi pada umumnya akan berbentuk ramping serta tinggi menjulang ke atas. Sehingga secara otomatis akan berdampak pada gempa bumi ataupun tekanan angin yang ada di sekitarnya. 

Menjawab masalah tersebut, bangunan jenis high rise building didukung dengan adanya sistem aerodinamis yang baik serta struktur tahan guncangan.

6. Tinggi akan Risiko

Perlu diketahui bahwasanya gedung tinggi tentunya memiliki risiko yang cukup tinggi. Oleh sebab itu, pada proses pembangunannya harus mempertimbangkan beberapa hal terkait dengan dampak bencana alam. Misalnya saja seperti gempa bumi, angin topan, badai salju, banjir, dan lain sebagainya.

Ancaman yang ditimbulkan biasanya akan berasal dari beban api maupun angin. Jadi pihak pengembang harus melakukan beberapa hal untuk mengantisipasinya. 

Diantaranya adalah memvariasikan kecepatan angin antara tanah dengan tingkat yang lebih tinggi, penempatan beton, pemompaan beton, peningkatan berat bangunan, dan lainnya. 

7. Bangunan Harus Memiliki Kualitas yang Tinggi

Bangunan bertingkat dengan ketinggian yang cukup tinggi tentunya akan memiliki ukuran lebih besar daripada jenis bangunan lainnya. Oleh sebab itu, peralatan yang digunakan harus kompleks dan fungsi internalnya wajib memenuhi berbagai macam persyaratan.

Secara otomatis pihak pengembang akan memenuhi permintaan atau tuntutan tersebut. Bahkan pihak pengembang juga tidak hanya akan mempertimbangkan estetika dan penggunaannya saja. Namun banyak hal lainnya yang sangat perlu dipertimbangkan agar memenuhi persyaratan.

8. Dituntut Memiliki Tingkat Safety Tinggi

Salah satu ketakutan penghuni high rise building adalah terjebak kebakaran. Apalagi jika lokasi ada pada lantai yang paling tinggi. Berdasarkan hal ini, gedung tinggi dituntut untuk memiliki safety tinggi.

Dalam proses pembangunan, biasanya akan melibatkan beberapa jenis pengendalian pasif serta aktif. Misalnya saja bahan material tahan terhadap api, jalan keluar dengan tata letak yang pas, pencegahan penyebaran api dan lainnya. Dengan begitu, keselamatan penghuni tetap terjaga meski berada di lantai atas. 

Itu dia beberapa karakteristik dari bangunan high rise building. Kini Anda sudah bisa membedakannya dengan jenis bangunan tinggi lainnya. Jika Anda sedang memerlukan jasa kontraktor untuk bangunan tinggi, maka bisa percayakan pada PT. Adiprana Sentosa Indovesco.

Kami merupakan perusahaan konstruksi di Jakarta yang didukung dengan tenaga kerja berpengalaman. Jadi apapun kebutuhan Anda, kami akan membantu mewujudkannya dengan maksimal dan tentunya juga berkualitas.

Bagikan ke sosial media Anda :
Artikel Terbaru
Jika Anda ingin berlangganan artikel dari kami, silahkan lampirkan email Anda formulir di bawah ini
× Chat via WhatsApp!