Mengenal Konsep Bangunan Industrial yang Unik dan Kekinian

Konsep bangunan industrial identik dengan tampilan yang terkesan mentah namun artistik, seperti dinding bata ekspos, pipa-pipa terbuka, serta dominasi material besi dan beton. Kini, sentuhan industrial banyak diterapkan untuk pembuatan tempat-tempat usaha maupun hunian. 

Bahkan ada beberapa jenis apartemen yang mengadopsi konsep ini seperti loft apartment yang memiliki langit-langit tinggi dengan struktur terbuka atau studio apartment yang menonjolkan elemen unfinished seperti dinding semen dan rangka besi.

Sejarah Singkat Konsep Bangunan Industrial 

Konsep bangunan industrial, Sumber: pexels.com
Konsep bangunan industrial, Sumber: pexels.com

Konsep bangunan industrial pertama kali populer di kawasan Eropa pada tahun 1950. Awalnya. masyarakat Eropa memanfaatkan pabrik sisa revolusi industri yang sudah terbengkalai menjadi hunian.

Pabrik-pabrik yang disulap menjadi hunian dilakukan beberapa penyesuaian namun tetap mempertahankan karakter aslinya. Oleh sebab itu tak heran jika bangunan yang mengusung konsep industrial tampak seperti bangunan yang belum selesai atau gudang.

Karakteristik Konsep Bangunan Industrial

Ada beberapa ciri khas yang bisa dikenali dari konsep industrial sehingga menjadi pembeda dengan bangunan berkonsep mewah, vintage, atau modern. Berikut ini adalah karakteristik dari bangunan yang mengusung konsep industrial:

1. Penggunaan Warna-Warna Netral

Warna-warna netral, Sumber: squarespace-cdn.com
Warna-warna netral, Sumber: squarespace-cdn.com

Salah satu ciri utama dari konsep bangunan industrial modern adalah dominasi penggunaan warna-warna netral. Warna-warna netral menjadi pondasi utama yang memperkuat kesan maskulin, tegas, dan sederhana dari sebuah ruangan. 

Dalam penerapannya, gaya industrial sering mengandalkan spektrum warna seperti putih bersih, abu-abu dalam berbagai tingkat kecerahan, hitam pekat yang memberi kesan dramatis dan nuansa coklat dari elemen kayu alami atau logam berkarat.

Warna-warna netral ini tidak hanya memberikan kesan tenang dan luas pada ruangan, tetapi juga berfungsi sebagai latar belakang yang unik. Kombinasi warna tersebut juga mendukung pencahayaan alami yang biasanya menjadi bagian penting dalam desain industrial.

2. Menonjolkan Material Arsitektur

Gaya arsitektur industrial sengaja mengekspos elemen-elemen struktural seperti dinding bata tanpa plester, lantai beton yang dibiarkan polos, serta pipa-pipa dan saluran utilitas yang sengaja tidak ditutup. 

Alih-alih menyembunyikan bagian-bagian ini dengan drywall atau wallpaper, desain industrial justru menganggapnya sebagai bagian dari estetika ruang yang otentik dan jujur terhadap bentuk aslinya.

Karakteristik lain yang mendukung kesan industrial adalah penggunaan ruang terbuka dan langit-langit yang tinggi sehingga menciptakan ilusi yang lebih luas, lega, dan tidak sumpek. Tampilan mentah dari material seperti logam, kayu, dan semen memberikan kesan yang kuat.

3. Penggunaan Barang yang Tidak Terpakai

Gaya industrial adalah konsep bangunan yang menerapkan prinsip daur ulang. Dalam konsep ini, barang-barang yang sebelumnya sudah pernah digunakan sering kali dimanfaatkan kembali sebagai elemen dekoratif maupun difungsikan sebagaimana mestinya. 

Contohnya, rak buku yang terbuat dari kayu palet bekas atau meja makan yang dirakit ulang dari pintu atau papan tua. Cara ini terbukti efektif mampu memberikan karakter dan keunikan pada ruangan sekaligus menambahkan sentuhan alami.

Pemanfaatan kembali material bekas juga sejalan dengan semangat keberlanjutan dan efisiensi sehingga konsep ini semakin relevan dalam desain masa kini. Dengan penataan yang tepat, penggunaan material daur ulang menciptakan keindahan yang unik dan menarik.

4. Garis Grafis

Ciri garis grafis, Sumber: robern.com
Ciri garis grafis, Sumber: robern.com

Dalam konsep bangunan industrial, elemen garis grafis menjadi unsur yang ditonjolkan. Berbeda dengan gaya art deco yang cenderung penuh warna mencolok, ornamen melengkung, serta detail yang rumit, konsep industrial justru menonjolkan kesederhanaan.

Garis-garis lurus dan tegas menjadi ciri khas utama, terutama yang dibentuk dari material logam berwarna hitam atau gelap. Elemen ini banyak diaplikasikan pada rangka furniture, kusen jendela, partisi ruangan, hingga lampu gantung. 

Kehadiran garis grafis ini memberikan struktur visual yang kuat dan menciptakan kesan minimalis namun tetap kokoh dan maskulin. Tidak hanya menambah estetika, garis lurus juga mempertegas nuansa tegas dan fungsional yang menjadi ciri gaya industrial.

5. Penggunaan Bola Lampu Edison

Salah satu ikon dari gaya industrial adalah penggunaan bola lampu edison. Lampu edison memiliki tampilan vintage dengan filamen yang terlihat jelas sehingga memancarkan cahaya hangat yang memperkuat suasana klasik namun tetap modern. 

Dalam gaya industrial, bola lampu edison sering digantung secara terbuka tanpa penutup atau dipasang berjejer untuk memberikan kesan pabrik atau gudang lama. Pencahayaan bisa diperkuat dengan penggunaan lampu gantung berdesain kubah besar dari material logam.

Logam bisa dipilih dengan warna hitam, tembaga, maupun perunggu kusam. Tak hanya untuk langit-langit, gaya ini juga cocok diaplikasikan pada lampu lantai tinggi dan kokoh dengan rangka logam yang tegas.

6. Lantai Bertekstur Kasar

Jenis lantai yang bertekstur, Sumber: wallsandfloors.co.uk
Jenis lantai yang bertekstur, Sumber: wallsandfloors.co.uk

Alih-alih menggunakan lantai keramik mengkilap atau granit yang terkesan mewah, rumah bergaya industrial lebih sering memilih lantai dengan tekstur kasar dan tampilan yang lebih sederhana seperti lantai parket dari kayu solid atau lantai acian semen.

Lantai acian memberikan kesan unfinished yang otentik sehingga menciptakan nuansa pabrik atau gudang lama yang menjadi inspirasi utama gaya industrial. Sementara itu, lantai parket menghadirkan elemen hangat dari kayu yang tetap mempertahankan estetika industrial.

Kombinasi tekstur dari lantai ini biasanya dibiarkan dengan warna natural atau dilapisi coating tipis agar tahan lama, namun tetap mempertahankan tampilan rustic dan tidak terlalu mengkilap.

7. Minim Dekorasi

Pada umumnya, hunian dengan gaya industrial cenderung minim akan penggunaan aksesori atau dekorasi yang berlebihan. Hal ini karena konsep industrial sangat mengutamakan fungsionalitas serta estetika yang sederhana dan efisien. 

Meskipun demikian, bukan berarti gaya industrial tidak memiliki sentuhan artistik. Justru dekorasi yang digunakan biasanya bersifat mencolok seperti mural abstrak berukuran besar yang menjadi pusat perhatian dalam ruangan.

Itulah 7 karakteristik utama dari konsep bangunan industrial yang membuatnya begitu menarik dan diminati banyak kalangan, baik untuk hunian pribadi maupun tempat usaha. Dengan tampilan yang autentik, gaya industrial mampu menciptakan suasana yang berbeda.

Jika Anda tertarik mengaplikasikan konsep industrial pada bangunan atau proyek properti Anda, pastikan bekerja sama dengan pihak profesional yang berpengalaman di bidang konstruksi. Salah satu perusahaan konstruksi di Jakarta Pusat yang dapat Anda andalkan adalah Adiprana Sentosa Indovesco. Dengan pengalaman dan tim ahli yang kompeten, kami siap membantu mewujudkan desain industrial modern sesuai kebutuhan Anda.

Bagikan ke sosial media Anda :