Dalam dunia arsitektur, desain American style telah lama menjadi sumber inspirasi bagi para arsitek maupun pemilik properti. Desain american style mampu menghadirkan bangunan dengan nuansa klasik yang indah.
Bangunan dengan desain american style ini bisa diterapkan baik untuk hunian pribadi maupun gedung komersial. Meskipun demikian tentu saja ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika Anda ingin mengadopsi gaya American style.
Tips Membuat Bangunan dengan Desain American Style

Di Amerika, rumah seringkali didesain dengan memiliki halaman yang luas, tanpa pagar, serta dilengkapi dengan loteng dan ruang bawah tanah. Sayangnya, fitur-fitur ini mungkin tidak sepenuhnya relevan atau cocok untuk diterapkan di Indonesia.
Meskipun demikian, beberapa ciri khas rumah bergaya Amerika tetap dapat diadopsi oleh banyak perusahaan konstruksi di Jakarta. Mereka berhasil mengintegrasikan elemen-elemen tersebut ke dalam desain rumah-rumah di tanah air.
Berikut ini adalah tips membuat bangunan dengan desain American style agar cocok dengan budaya di Indonesia.
1. Utamakan Penggunaan Bahan Material Alami
Desain American style cenderung menitikberatkan pada kesederhanaan dengan penggunaan material alami serta minimnya detail dan ukiran. Material alami seperti kayu, parket, atau vinyl motif kayu menjadi pilihan utama untuk mendapatkan nuansa American style.
Penggunaan kayu pada lantai memberikan nuansa hangat dan alami. Namun jika lantai kayu terlalu mahal atau sulit dalam hal perawatan Anda bisa menggantinya dengan material parket atau vinyl motif kayu sebagai alternatifnya.
Selain itu untuk menghadirkan nuansa American style Anda juga bisa memanfaatkan material lain seperti marmer atau batu alam untuk menciptakan variasi pada lantai bangunan. Desain American style ini sebenarnya memiliki sifat yang fleksibel.
Anda bisa memilih material yang paling sesuai dengan selera untuk mendapat sentuhan yang lebih personal. Tentu saja pemilihan material harus tetap sesuai dengan standar American style jika ingin menciptakan ruang yang terkesan ramah, sederhana, dan hangat.
2. Pemilihan Warna yang Tepat
Desain American style banyak menonjolkan nuansa klasik dan kehangatan. Oleh karena itu pemilihan warna sangat penting untuk mencapai tampilan yang autentik. Palet warna yang umumnya digunakan adalah warna-wara dengan nuansa bumi.
Contohnya adalah warna putih, krem, biru tua, atau merah yang mencerminkan semangat patriotik. Warna-warna alam seperti cokelat, nuansa tanah, dan hijau dapat digunakan untuk memberikan sentuhan hangat dan menghadirkan nuansa tradisional.
Penting untuk menciptakan keseimbangan yang harmonis antara warna-warna tersebut. Jangan lupa perhatikan proporsi dan distribusi warna secara keseluruhan. Misalnya dinding putih bersanding dengan aksen merah dan biru dapat memberikan kontras yang menarik.
Dengan memperhatikan kombinasi warna yang sesuai, Anda dapat menciptakan ruang yang memancarkan kehangatan dan keindahan khas gaya Amerika.
3. Memiliki Jendela dalam Jumlah Banyak

Jendela memiliki peran penting dalam arsitektur desain American style. Penempatan jendela harus dilakukan secara cermat untuk memaksimalkan fungsinya sebagai tempat bertukarnya udara. Selain itu perhatikan juga tampilan estetisnya.
Biasanya fasad rumah gaya Amerika memiliki dua jendela besar di sisi pintu masuk untuk menciptakan keseimbangan visual. Pada lantai pertama ada penambahan dua jendela lagi untuk memberikan kesan terbuka dan terang.
Namun ada juga yang menyusun lima hingga enam jendela secara simetris di setiap lantai untuk memberi kesan artistik yang khas. Selain sebagai elemen dekoratif, penggunaan jendela yang melimpah akan memaksimalkan pencahayaan alami.
4. Dihiasi Cornice yang Indah
Umumnya rumah bergaya Amerika seringkali menampilkan elemen dekoratif seperti cornice atau ukiran indah yang ditempatkan di sudut-sudut dinding atau bagian atap. Elemen dekoratif ini dapat menciptakan tampilan rumah yang elegan dan klasik.
Cornice yang diletakkan di tepi atap atau dinding bisa menjadi sorotan utama dan memberikan karakteristik unik pada arsitektur rumah bergaya Amerika. Bentuk ukiran yang sesuai bisa semakin memperkuat gaya desain Amerika.
Contohnya adalah dentil molding, egg-and-dart, dan modillion. Selain itu ada crown molding untuk tampilan yang sederhana atau ogee untuk memberi tampilan yang lebih mewah. Anda tentu sering melihat cornice dengan detail ukiran yang mewah pada arsitektur hotel.
5. Menggunakan Atap Pelana
Dalam desain American style, atap pelana menjadi pilihan yang populer. Atap ini terbentuk oleh dua sisi miring yang bersatu di bagian tengah, sehingga menciptakan kesan yang khas. Atap pelana seringkali diberi variasi seperti penambahan tingkat atau atap yang bertumpuk.
Hal itu dilakukan untuk memberi sentuhan yang berbeda. Penggunaan atap pelana tidak hanya memberikan daya tahan struktural yang baik akan tetapi juga bisa menciptakan siluet klasik khas Amerika.
Dengan kemiringan yang dimilikinya, atap pelana tidak hanya memberikan desain yang menarik, tetapi juga memiliki kemampuan menyerap panas secara efisien. Terutama jika Anda memasang plafon di bawahnya.
Penggunaan plafon bisa membantu menjaga kelembaban dan membuat panas dari luar terkunci di dalamnya. Hal itu akan membuat ruangan yang berada di bawahnya terasa lebih sejuk dan nyaman.
6. Bergaya Cape Cod

Gaya arsitektur cape cod adalah desain bangunan yang memiliki karakteristik berbentuk persegi panjang dengan atap curam dan plafon rendah. Gaya ini muncul pada abad ke-17 dan tetap populer hingga saat ini.
Ciri khasnya adalah penggunaan cerobong asap di tengah rumah dan loteng setengah lantai. Loteng setengah lantai ini memberikan ruang tambahan yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan.
Itulah 6 tips yang bisa Anda coba jika ingin membuat bangunan dengan desain American style. Untuk informasi menarik lain seputar desain dan arsitektur baca terus artikel terbaru dari website Adiprana Sentosa Indovesco.